Untuk mU sAng maLaikat keciL qHu^^

12tahun yang lalu. . . Aku baru berumur sekitar 4 tahun.Ketika aku baru duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Aku yang masih pemalu dan polos. Aku diajar oleh 3 guru pengajarku. Beliau semua bernama Rocmiyati (Yati), Dwiana (Ana), Wiwik Andayani (Wiwik), Dari beliau-beliau semua itu ibu wiwiklah yang paling dekat denganku. Saat itu aku sedang jauh dengan ibuku. Ibuku di Bojonegoro dan aku bersekolah TK di Malang dan tinggal bersama ayahku. Jadi aku sudah menganggap beliau sebagai ibuku sendiri. Hal yang paling aku ingat saat dengan beliau adalah ketika aku tidak bisa menulis angka 1 dan 2. Saat itu pelajaran pertama aku menerima pelajaran menulis angka. Saat disuruh menulis aku tlah mencoba untuk menulis. Tapi aku tak bisa. Tangan ku gemetar dan berkeringat. Namun terus aku coba dan coba. Akan tetapi aku tetap tak bisa. Ku lipatkan kedua tanganku diatas meja dan akhirnya kupun menangis. Ibu wiwikpun mendekatiku. Beliau berfikir kalo aku sedang sakit hingga menangis. Dipeganglah badanku yang masih kecil ini. Beliau tegakkan dan beliau bartanya kepadaku. Ada apakah dengan aku ini? Hingga aku menangis. Mulut kecil inipun tak bisa hanya tinggal diam. Ku katakan bahwa aku tak bisa untuk menulis angka 1 dan 2 hingga akupun menangis. Karena pada intinya teman-temanku pada bisa menulis angka-angka tersebut akan tetapi aku tak bisa sendiri.Akhirnya beliau raihlah pesil kayu milikku. Beliau menyuruh aku untuk memegangnya. Setelah aku pensil kayuku. Kemudian tangan kupun di pegang oleh beliau. Sesudah itu beliau menyuruhku untuk melemaskan tanganku. Beliau menuntunku untuk menulis angka 1 dan 2. Sedikit demi sedikit tangan beliaupun di lepasnya. Dan akhirnya akupun bisa menulis walaupun masih berantakan. Lama kelamaan akupun bisa menulis dengan baik dan benar hingga 1 halaman. Dan hingga saat ini angka- angka tersebut sangatkah bermanfaat untukku.
Pengalaman tersebut tak akan pernah auk lupa. Karena berkat beliau aku jadi bisa menulis angka 1 dan 2. Dan tak hanya sebatas itu, banyak pelajaran yang aku dapatkan dari beliau selama aku duduk di bangku Taman Kanak-Kanak


Hampir 10 tahun lebih aku tak berjumpa dengannya. Hari ini tanggal 25 November adalah Peringatan Hari Guru. Ingin rasanya aku berjumpa dengannya walaupun hanya memberi seucap kata. Disini aku hanya bisa mendoakan semoga beliau disana selalu di beri kesehatan dan keslamatan. Amin. . .
Kuucapkan selamat hari guru untuk semua guru-guruku. Dam yang paling spesial untuk malaikat kecilku.
Terimakasih untuk semua guru-guruku. .Tanpa beliau- beliau semua aku tak ada apanya.
Selama Hari Guru

KeNangan IndaH maSug SMADA

Pra MOS.... 12 Juli 2008,Saat itulah pembagian kelas,ternyata aku masuk di X-2 dengan wali kelas H.Joko Sarwono. Pertama kali aku masuk di kelas tersebut rasanya sangat asing,akan tetapi mayoritas anak kelas X-2 berasal dari SMPN 2 Bojonegoro,SMP ku dulu. Saat aku masuk di kelas X-2 bangku-bangkunya telah dipenuhi oleh teman-teman yang lain. tapi ternyata masih ada satu bangku kosong lagi. akhirnya aku menempati bangku tersebut,tepatnya sebelah kanan urutan ketiga. Dan akupun duduk sebangku dengan teman SDku,yang bernama Risa Ayu Eka Febrianti. Aku dan Risa pun berkenalan dengan anak yang berada di depan bangkuku,mereka berdua bernama Tri Dian Prima Dewi dan Riski Agung Dwita Ayu,mereka berdua berasal dari SMPN 5 Bojonegoro. Aku dan Risa pun melanjutkan perkenalanku dengan teman-teman yang lain. Kesan pertamaku saat berkenalan dengan yang lain,mereka masih jaim-jaim,kesannya masih berkelompok. Mereka masih suka berkumpul dengan teman dari smp yang sama. Namun setelah beberapa minggu dan akhirnya beberapa bulan ternyata anak-anak kelas X-2 itu lucu dan asyik abis. Kita semua dapat berbaur dan kita pun dapat menjadi kelas yang kompak.
Setelah satu tahun bersama akhirnya kami semua dipisahkan oleh penjurusan,ada yamg memilih masuk jurusan IPA,IPS,dan Bahasa. Mereka memilih sesuai kemampuan dan keinginannya,ketika pembagian raport,hari itu jugalah kita mengetahui jurusan apa yang akan kita masuki. Rasa cemas menyelimuti hati kami,kami sedih dan takut jika kami tidak masuk jurusan seperti apa yang kita ingini. ALHAMDULILLAH,keinginanku terkabulkan. Senaaaaaang..........................sekali rasanya. Aku bisa masuk jurusan yang aku inginkan yaitu jurusan IPA. Akan tetapi rasa sedih juga menyelimuti hatiku,karena ada satu sahabatku yang tidak bisa masuk sesuai jurusan yang dia inginkan. Dia menangis,tapi kami semua berusaha untuk menghiburnya. Toh,masuk jurusan apapun itu sama saja,yang penting kita dapat berprestasi di jurusan tersebut.
Dan kini pun aku menenmpati kelas baruku yaitu XI IA 4. Tempatnya strtegis,dekat kantin,kamar mandi dan mushola. Di kelas ini aku masih sekelas dengan beberapa anak yang juga berasal dari X-2. Kelas baruku ini,menurutku anak-anaknya belum terlihat kompak. ya,maklumlah kan butuh penyesuaian. Aku berharap semoga kelas ini bisa menjadi kelas yang paling kompak diantara kelas-kelas yang lain.